Kutipan sharing dari mbak Mira yang ketemuan sama mak Widya.
Pertanyaan Mira:
Gimana cara cepetnya mengubah pending member jadi member beneran, dan dari prospek ke pending member, rasanya susah banget ya…. saya yakin itu juga jadi pertanyaan teman-teman semua..
Gimana cara cepetnya mengubah pending member jadi member beneran, dan dari prospek ke pending member, rasanya susah banget ya…. saya yakin itu juga jadi pertanyaan teman-teman semua..
Jawaban mak Widya:
Kita harus identifikasi orang tersebut maunya apa karena dalam bisnis ini personal touch sangatlah penting.
Dalam bisnis ini nggak ada HRD yang bakalan ngasih SP kalau partner kita nggak ngerjakan bisnis ini sungguh sungguh, mau males-malesan silahkan, mau jadi rajin ya dapatlah semua yang diimpikan
Kita harus identifikasi orang tersebut maunya apa karena dalam bisnis ini personal touch sangatlah penting.
Dalam bisnis ini nggak ada HRD yang bakalan ngasih SP kalau partner kita nggak ngerjakan bisnis ini sungguh sungguh, mau males-malesan silahkan, mau jadi rajin ya dapatlah semua yang diimpikan
Jadi kalau dari FU pertama, lewat telp misalnya kita bisa tanya sebetulnya mereka maunya apa setelah tau produk kita oriflame?
- mau jadi pemakai saja?
- mau jadi pengedar?
- atau jadi bandar?
- mau jadi pemakai saja?
- mau jadi pengedar?
- atau jadi bandar?
Karena perlakuan kita nantinya juga akan berbeda setelah orang itu masuk ke jaringan kita.
- pemakai, untuk makai aja dan supaya dapat harga lebih murah (selisih 30% dari harga member)
Terhadap pemakai, kita cukup pastikan dia punya 1 katalog tiap bulan
Terhadap pemakai, kita cukup pastikan dia punya 1 katalog tiap bulan
- pengedar, untuk jualan, modal 33.900 utk 20 katalog dan diedarkan untuk memperoleh orderan.. bisa dapat untung 30%
Terhadap pengedar, pastikan punya katalog lebih buat modal jualannya
Terhadap pengedar, pastikan punya katalog lebih buat modal jualannya
- bandar,
gak fokus jualan, tapi fokus untuk membantu orang lain menjadi bandar-bandar juga.. dan tutup point dengan separoh mengalihkan belanja bulanan ke oriflame dan sebisa mungkin jualan yang mau jadi bandar ini adalah yang bener-bener mau menjalani bisnis ini barulah kepadanya kita kasih effort lebih.
gak fokus jualan, tapi fokus untuk membantu orang lain menjadi bandar-bandar juga.. dan tutup point dengan separoh mengalihkan belanja bulanan ke oriflame dan sebisa mungkin jualan yang mau jadi bandar ini adalah yang bener-bener mau menjalani bisnis ini barulah kepadanya kita kasih effort lebih.
Okay saya jadi ngerti nih,
- mengejar-ngejar prospek kalau yang belum mau bergabung sama kita secara membabi buta juga ga bakalan worthed kalau mereka memang belum mengerti konsep bisnisnya..
saya anggap aja proses
- follow up kita ke prospek ini seperti kita interview karyawan baru,
Setiap ada lowongan dikantor, semua orang pengen mencoba mendaftar dengan latar belakang dan alasan yang berbeda beda.
Dari proses interview itu yang menentukan mereka cocok dengan perusahaan kita atau tidak.
Saya coba menikmati proses FU prospek saya seperti proses interview karyawan baru, kenapa begitu?
Karena kalau prospek memang sudah ogah-ogahan setelah kita berikan penjelasan mengenai konsep bisnis, reward yang bisa didapatkan dll, seandainya dia terpaksa bergabung dengan kita (daripada ditelponin melulu ), mereka juga akan tidur saja di dalam jaringan kita..
Tentunya kita juga nggak mau dong mendapatkan partner yang seperti itu..
- mengejar-ngejar prospek kalau yang belum mau bergabung sama kita secara membabi buta juga ga bakalan worthed kalau mereka memang belum mengerti konsep bisnisnya..
saya anggap aja proses
- follow up kita ke prospek ini seperti kita interview karyawan baru,
Setiap ada lowongan dikantor, semua orang pengen mencoba mendaftar dengan latar belakang dan alasan yang berbeda beda.
Dari proses interview itu yang menentukan mereka cocok dengan perusahaan kita atau tidak.
Saya coba menikmati proses FU prospek saya seperti proses interview karyawan baru, kenapa begitu?
Karena kalau prospek memang sudah ogah-ogahan setelah kita berikan penjelasan mengenai konsep bisnis, reward yang bisa didapatkan dll, seandainya dia terpaksa bergabung dengan kita (daripada ditelponin melulu ), mereka juga akan tidur saja di dalam jaringan kita..
Tentunya kita juga nggak mau dong mendapatkan partner yang seperti itu..
Setelah kita mendapatkan apa maunya mereka, kita tanya lagi:
- kapan mereka berharap mendapatkan keinginan tersebut?
- kapan mereka berharap mendapatkan keinginan tersebut?
Kenapa begitu?
Karena mimpi tanpa batas waktu akan selamanya menjadi mimpi, bener nggak? Bener dong ….
Karena mimpi tanpa batas waktu akan selamanya menjadi mimpi, bener nggak? Bener dong ….
Maka dari tu Make That Change mulai sekarang ^^
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar